Sabtu, 11 Februari 2012

Galakkan Program HOW dan Smile Award


Bentuk inovasi pelayanan kesehatan yang memprioritaskan warga miskin yang dimiliki RSUD dr Mohammad Saleh adalah program HOW (hospital on the way), pasien sakit dijemput dan pulang diantar. Memiliki lima unit ambulance membuat RSUD makin percaya diri saat menggalakkan program yang baru dilaunching pada 2011 lalu.“Sudah ada 15 pasien yang menggunakan fasilitas ini sejak tahun 2011. Program ini memprioritaskan warga miskin yang kesulitan menuju rumah sakit karena kesulitan transportasi,” imbuh Kabid Penunjang Non Medis Heri Siswanto.
Jika masyarakat ingin memanfaatkan pelayanan HOW 24 jam sangatlah mudah. Tinggal menghubungi call center RSUD di 0335 7642888 atau 421118. Keluarga pasien tinggal menyebutkan alamatnya (khusus wilayah Kota Probolinggo) maka tim HOW yang terdiri dari tenaga medis dan paramedic akan meluncur ke lokasi.
“Pelayanan ini gratis bagi keluarga miskin. Kalau dari keluarga mampu ya harus bayar dengan tarif sesuai perda. Sekarang keluhan masyarakat yang tidak terlayani menggunakan ambulance sudah tertangani.  Dan, ada perda juga yang menggratiskan ambulance untuk warga miskin. Kalau ada oknum yang menarik biaya ambulance segera laporkan pada kami. Semoga masyarakat merasa terbantu dengan program HOW,” tutur dr Bambang Agus.
Pelayanan yang selalu irit senyum pun dihapus secara perlahan. Memantau kinerja karyawannya, pihak RSUD memberlakukan Smile Award untuk seluruh karyawan fungsional atau struktural. Pemberian sertifikat Smile Award ini digelar selama satu bulan sekali dan telah diberlakukan sejak tahun 2011 lalu.
“Kalau pelayanan tidak separo hati, akan mendapatkan sertifikat. Smile Award ini jangan dianggap remeh karena punya nilai lebih untuk kenaikan jabatan atau mengikuti pelatihan. Reward ini untuk perawat, bidan, customer service, satpam, administrasi atau dokter. Lets service with a smile and sincerity,” ujar dia.
Program pemerintah jampersal (jaminan persalinan) yaitu persalinan gratis bagi seluruh pasien (mampu atau tidak mampu) khusus kelas 3 pun banyak diminati oleh masyarakat. Program MDGs sejak 2011 tersebut diharapkan bisa menekan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman